Senin, 14 Oktober 2013

Sembelih Kambingmu

"Sekarang terangkan padaku tentang Idul Qurban," pinta guruku
Maka dengan kebanggaan berlipat, aku tak menampik

Idul Qurban, kataku, adalah peristiwa agung
Dimana kecintaan harus jungkal dihadapan ketaatan
Ibrahim, yang cintanya utuh pada Ismail
Mesti harus melakukan hal
Yang baginya amat musykil dan mustahil

"Bego'!" potong guruku
Sambil menjewer telinga kananku
"Ngaji lagi sana. Satu tahun"
Dan akupun tak punya pilihan
Setelah setahun
Aku kembali datang

Kataku, "Sekarang aku siap memberi penjelasan
Tentang apa yang setahun lalu guru tanyakan."

"Terangkanlah," jawab guruku

Idul Qurban
Adalah metode mendekati kesejatian
Dengan mengorbankan segala hiburan
Yang teramat kita sayang-sayang
Idul Qurban melatih kita jernih memandang
Tentang sisi kebinatangan seseorang
Yang bisa jadi lebih dominan
Dan karenanya harus dipangkas, dipotong dan dibuang
Idul Qurban adalah peristiwa penegasan
Tentang aspek kebinatangan manusia yang harus disucikan
Dengan jalan penyembelihan-pemangkasan
Idul Qurban menyiratkan satu pesan
Betapa Tuhan memang sangat cemburuan

Yang hatinya menyimpan cinta penuh
Terhadap selain diri-Nya,
Bersiaplah
Menanggung derita

Ibrahim yang cintanya tak perlu diragukan akan Ismail
Mesti harus bertaruh untuk memilih
Menomorsatukan Dia atau dia
Dan pilihan itu ditentukan oleh sanggup tidaknya Ibrahim
Melakukan perintah penyembelihan

Ya'qub yang rasa sayangnya buncah kepada Yusuf
Mesti harus menanggung buta
Atas dijauhkannya si buah hati tampan rupawan
Selama hampir sepuluh tahun

Muhammad yang hatinya mulai terpukau akan dua cucunya yang ia banggakan
Mesti harus mencipta jarak saat Jibril datang membawa pesan
Akan nasib tragis kedua anak itu dimasa depan

"Stop..stop," potong guruku lagi
Dengan bibir tersenyum ia mendekat dan menepuk-nepuk pundakku
"Bahasamu terlalu tinggi, Nak
Engkau, dengan bahasa begitu akan senantiasa kesepian
Ditengah hiruk-pikuknya orang-orang
Cukup sederhana sebenarnya yang aku inginkan
Dengan Idul Qurban
Kau punya dua pilihan

Yang harus kau ambil keduanya; apa yang bisa kau korbankan untuk mereka
Atau bersediakah engkau dikorbankan demi menanggung masalah-masalah mereka

Jika keduanya bisa engkau lakukan, maka engkau telah menyembelih dominasi
Keegoisanmu, keserakahanmu
Jika keduanya bisa engkau lakukan, engkau telah tanggalkan pakaian kebinatangan
Engkau telah sucikan cinta dan kemanusiaanmu yang sejatinya memang itu yang Tuhan inginkan
Agar antara dirimu dan Tuhanmu bisa saling berdekatan
Tanpa harus kau sembunyi-sembunyi dari riuh-rendahnya kenyataan."


Aku melongo dengan uraian guru
Sekarang aku paham, kataku kemudian


'Tidak!" tukas guruku
"Kembali lagi ke surau. Ngaji
Setahun lagi."



Kebumen, 15-10-13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar