Minggu, 23 Februari 2014

Jangan Serakah!!

"Dunia cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tapi tidak cukup untuk memenuhi keserakahan satu orang." 

Lebih dari setengah abad yang lalu kata-kata di atas digaungkan oleh seseorang, dimana dunia tak akan pernah bisa menghapus namanya dari rotasi sejarah yang terus bergulir. Ya, kata-kata itu keluar dari mulut Mahatma Gandhi (1869-1948), seorang pejuang kemerdekaan India yang melawan segala bentuk diskriminasi penjajah Inggris dengan aksi-aksi damainya yang sangat memukau.

Namun, biarpun kata-kata itu sudah terlontar lebih dari setengah abad yang silam, tetapi kekuatan pesan yang dikandungnya seakan terus menemukan ruang-ruang pembenaran terutama pada saat keserakahan telah dengan begitu sempurna mewarnai beragam lini kehidupan umat manusia.

Keserakahan pada dasarnya adalah perwujudan paling realistis dari hilangnya garis tepi keinginan manusia. Sebab bukankah sesuatu yang tidak bisa dibatasi dari diri setiap manusia adalah keinginannya? Keinginan itu memanjang, memuai dan hanya ada dua hal yang dapat membatasi laju geraknya; rasa syukur dan kematian.
 
Seseorang yang mampu mensyukuri apa yang sudah mereka dapatkan bisa memperlambat meningkatnya intensitas keinginan liar mereka sehingga munculnya setiap keinginan dalam benak tidak lantas dijadikan sebagai hasrat yang tidak boleh tidak harus diwujudkan. Keinginan yang berpadu dengan kemampuan bersyukur akan berproses dan menjadikan pelakunya tahu batas serta memunculkan semangat kerja, bukan ambisi yang merajalela.

Karena itu, gemuruhnya kasus korupsi akhir-akhir ini menjadi contoh paling konkrit betapa para koruptor itu sebenarnya telah dibekap oleh keinginan mereka yang takberbatas. Jabatan berikut gaji besar yang mereka terima tidak lagi dipahami sebagai anugerah, melainkan peluang untuk menuntaskan dendam atas ambisi-ambisi yang bagi mereka wajib didapatkan.

Maka tak ada gunanya merawat kebanggaan atas kenyataan bahwa negeri kita ini adalah negeri yang kaya raya, gemah ripah loh jinawi, jika sebagian dari pemimpin-pemimpinnya tersandera oleh kegemaran korupsi dan keserakahan yang tanpa kendali. Benarlah ujar Mahatma Gandhi, bahwa dunia tidak akan pernah cukup untuk memenuhi keserakahan satu orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar