Senin, 06 Januari 2014

Di Balik Syukur (an)

Syukuran. Mungkin kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Dan biasanya sangat edentik dengan acara makan-makan dan juga minum. Seseorang mengadakan syukuran karena ia mendapatkan sesuatu yang begitu istimewa sehingga ia perlu mensyukurinya. Tidak cukup lewat ungkapan 'alhamdulillah' semata, melainkan dengan mengadakan sebuah acara tertentu sambil mengundang orang lain, entah teman, kerabat maupun rekan kerja.

Dan semalam, saya juga melakukan hal itu. Karena saya mendapat anugerah istimewa dari Allah SWT melalui institusi terhormat negeri ini, saya pun perlu mensyukuri anugerah itu. Yang membuat segalanya terasa semakin istimewa bagi saya justru bukan acara makan-makannya saja. Tetapi karena dalam acara syukuran itu saya mengajak makan-makan semua anak panti asuhan AMNH dimana saya ikut membantu (mengajar) di sana.

Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat anak-anak itu begitu bergembira dengan acara syukuran yang saya rayakan. Kebahagiaan yang muncul lantaran saya -setidaknya- telah belajar untuk menjadikan mereka bergembira di tengah kompleksitas persoalan hidup yang mereka alami.

Satu hal yang juga perlu saya syukuri selain syukuran makan-makan seperti itu. Bahwa Allah SWT masih memperkenankan hati saya untuk memiliki kemaunan berbagi meskipun tidak seberapa. Sebab -dalam keyakinan saya- kebaikan apapun tak akan bisa saya lakukan tanpa dibarengi oleh kehendak-Nya juga. Syukran laka ya Allah. Semoga saya tetap Engkau ijinkan untuk melakukan apa yang Kau perintahkan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Amin

Kebumen, 07 Januari 2013.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar